6 Gunung di Indonesia Dikabarkan Erupsi Bersamaan, Berikut Penjelasannya - Berita Go

Breaking

Sabtu, 11 April 2020

6 Gunung di Indonesia Dikabarkan Erupsi Bersamaan, Berikut Penjelasannya

Beritago - Sebanyak 6 gunung api di Indonesia dikabarkan erupsi secara bersamaan. Hal ini pun terlihat dari banyaknya unggahan di sosial media Twitter mengenai meletusnya 6 gunung tersebut.


Bahkan, meletusnya 6 gunung api dalam hampir waktu bersamaan ini dituliskan bersumber dari magma.esdm.go.id. Ini adalah situs resmi yang menampilkan aktivitas dan status gunung-gunung yang ada di Indonesia.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudy Suhendar pun membenarkan keenam gunung tersebut meletus di waktu yang hampir bersamaan. Keenam gunung tersebut merupakan dari 10 gunung yang aktif di Indonesia.

"Betul (meletus). Kerinci, Anak Krakatau, Merapi, Semeru, Karangetang dan Dukono," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Sabtu (11/4/2020).

Namun, ia menekankan ini bukan menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena sudah biasa terjadi. Apalagi gunung tersebut masih aktif.

"Kejadian gempa bumi memang tiap hari ada kejadian, hanya intensitasnya (skala) beda-beda," jelasnya.

Ia menambahkan, gunung api yang aktif akan sering menunjukkan pergerakan yang tidak bisa diprediksi. Jadi meletusnya beberapa gunung hampir bersamaan sudah biasa terjadi.

"Ada gunung api yang memang sudah lama menunjukkan aktivitasnya secara menerus, jadi bukan suatu kebetulan," tegasnya.




Ahli Sebut 6 Gunung Erupsi Nyaris Bersamaan Hanya Kebetulan

Ahli vulkanologi sekaligus Mantan Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono menilai fenomena letusan enam gunung api di Indonesia dalam waktu hampir bersamaan hari ini hanyalah sebuah kebetulan. Tidak ada keterkaitan antar sesama gunung dalam fenomena itu.

Sebelumnya, situs Magma ESDM menyebutkan enam gunung di Indonesia yaitu Gunung Kerinci (Pulau Sumatera), Gunung Krakatau (Selat Sunda), Gunung Merapi dan Semeru (Pulau Jawa), serta Gunung Ibu dan Dukono (Maluku) meletus dalam waktu yang hampir bersamaan, Sabtu (11/4) jelang subuh.

"Menurut saya tidak ada kaitannya, dan bisa diartikan hanya kebetulan saja," kata Surono saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (11/4).

Surono mengatakan letusan satu gunung tak akan mempengaruhi gunung di sekitarnya untuk 'ikut' meletus. Ia menekankan meletusnya gunung api memiliki mekanismenya yang berbeda-beda, sekalipun berada pada  cincin api yang sama.

"Pada dasarnya gunung merapi itu tidak seperti virus menular, satu meletus dan satunya ketularan. Itu semua tergantung mekanismenya sendiri-sendiri. Merapi kemarin meletus apa memicu krakatau? Jauh-jauh amat, kalau memang mau menular ya Semeru saja lebih dekat," ungkap dia.

"Kemudian terkait satu cincin api, itu memang sumber sama pembentuk magmanya sama. Tapi bukan berarti satu gunung meletus, kena semua. Ya tidak.
2010 contoh yang meletus cuma Merapi saja. Lalu 2014 itu Gunung Kelud, sudah itu saja," kata Surono.

Ia juga mengatakan letusan-letusan gunung yang terjadi beberapa hari terakhir tidak perlu membuat panik masyarakat. Bagi Surono hal itu wajar, sebab tingkat letusan tak membahayakan.

Surono memberi contoh letusan Gunung Anak Krakatau. Jika pun meletus itu hanya berupa letupan kecil agar gunung tersebut tumbuh menjadi besar.

Hanya saja, menurut dia yang harus diwaspadai bukan letusan Gunung Anak Krakatau melainkan longsoran karena jika jatuh ke laut berpotensi tsunami seperti yang terjadi pada 2018 silam.
"Jadi itu gunung api kecil, supaya dia besar ya dia harus meletus. Untuk membangun tubuh gunung api ya lewat material letusan ya, paling tinggi letusannya 1000 meter. Dan lebih banyak material jatuh di tubuhnya supaya gunungnya tambah besar. Tapi ini di luar tsunami ya, karena kalau itu beda, itu longsoran," kata dia.

Lebih lanjut, ia menambahkan dari pengamatannya gunung api Indonesia beberapa waktu terakhir ini beraktivitas normal dan tenang.
"So far so good lah, dan menurut saya ini saat masa tenang gunung api, tidak perlu dicurigai. Seperti Semeru gitu aja, Merapi juga meletus paling di bawah 5 kilo (tinggi letusan), ancaman abu tergantung tiupan angin. Krakatau letusan juga hanya begitu, kecuali ada longsoran. Kerinci dan Merapi juga gitu saja," kata Surono.

Sumber : ABC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages