Larangan Mudik dan Hasrat Perantau Batal Balik ke Kampung - Berita Go

Breaking

Selasa, 21 April 2020

Larangan Mudik dan Hasrat Perantau Batal Balik ke Kampung

Berita Go -- Lebaran identik dengan mudik. Namun pikiran itu harus dibuang jauh-jauh dari benak Nurul Amin karena pemerintah melarang mudik mulai Jumat 24 April mendatang untuk memutus rantai penyebaran virus corona.



Pria berusia 18 tahun asal Cirebon, Jawa Barat sudah dua tahun terakhir mengadu nasib di Ibukota. Dari menjadi badut, kuli bangunan, hingga tukang gorengan sudah dilakoni demi bertahan hidup di kota yang tak pernah sepi pendatang ini.

Bagi dia, mudik lebaran bukan hanya sekedar bersilaturahmi dengan sanak saudara di kampung. Lebih dari itu, mudik menjelang lebaran adalah momen baginya untuk mengunjungi makam kedua orang tuanya.
"Kalau mudik, saya selalu sempatkan untuk berziarah. Orang tua saya dua-duanya sudah meninggal," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (21/4).

Di Indonesia, memang ada sebuah tradisi khidmat dan sering dilakukan oleh masyarakat, terutama saat memperingati Hari Raya Idul Fitri, yakni ziarah kubur.

Lebaran tahun lalu, ia menyempatkan diri pulang saat lebaran. Uang yang dikumpulkannya cukup sebagai bekal beberapa hari di kampung sebelum kembali lagi 'bertarung' di Jakarta.

Seperti kebanyakan orang pada umumnya, momen ziarah dilakukannya dengan berdoa dan sedikit bersih-bersih makam.

"Sekali setahun ya (pulang), namanya di sini merantau, cari uang, cari pengalaman," ucap dia.

Namun, tahun ini, ia harus mengurungkan niatnya untuk mudik. Sebab, dengan kebijakan larangan mudik dari pemerintah, masyarakat tak diperbolehkan untuk keluar masuk wilayah Jabodetabek.

"Orang kecil mah ngikut aja, bang. Nanti mudiknya habis lebaran aja," kata dia.

Jika Amin baru dua tahun hidup di Ibukota, lain halnya dengan Bagus Sandika. Pria asal Batam ini sudah memasuki tahun kelimanya di Jakarta. Empat tahun dihabiskannya untuk kuliah, dan sisanya mencari nafkah.

Sebagai seorang perantau, mengecek harga tiket pesawat menuju Batam adalah hal yang sangat sering ia lakukan, apalagi menjelang lebaran. Bahkan dia sudah mengambil ancang-ancang untuk mudik setelah mengetahui tiket pesawat menuju Batam terbilang murah.

"Harga tiket tahun ini murah. Sekitar Rp500 ribuan, kalau dulu bisa hampir sejuta. Niatnya mau pulang nanti lebaran, eh tapi ternyata ada larangannya ya," kata dia.

Bagi dia, mudik saat lebaran adalah salah satu momen untuk bertemu dengan keluarganya, apalagi, sebagai seorang pekerja dengan gaji yang harus dibagi untuk membayar kos, kebutuhan hidup, dan tentu mengirim orang tua, harga tiket pesawat murah adalah sebuah hal yang sangat menggiurkan.

"Iya kerja Senin-Jumat untuk orang tua di Batam, tapi ternyata nggak bisa pulang. Tentu sedih," kata dia.
Namun, meski begitu, ia mengaku bisa memaklumi keputusan yang diambil pemerintah tersebut. Keputusan itu, menurut dia, diambil karena penyebaran virus corona yang semakin luas.

"Nanti mudiknya diganti akhir tahun aja," kata dia.

Sumber : CNN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages